Jangan biarkan babi cari makan sendiri, coba buat pakan sendiri begini.

Babi Istirahat

Di masyarakat suku Dayak babi merupakan hewan peliharaan utama disamping ayam kampung untuk memenuhi kebutuhan akan sumber protein hewani baik dikonsumsi sendiri maupun dijual. Cara pemeliharaannya tergolong tradisional ada yang dikandang ada pula yang dibiarkan liar. Bila memasuki perkampungan dan melihat babi berkeliaran bukan berarti hewan ini tidak ada pemiliknya 😀. Cara pemeliharaan babi dengan dikandang maupun dilepaskan liar salah satu bukti betapa sulitnya memelihara dan mengembangkan babi khususnya mendapatkan bahan baku sumber pakannya.

Di masyarakat suku Dayak, babi memiliki nilai penting dalam budaya dan adat-istiadat. Memotong babi yang digunakan dalam prosesi adat sangat istimewa dan memiliki nilai yang tinggi. Oleh sebab itu penting sekali mengembangkan ternak babi lokal dengan baik agar nilai budaya dan adat-istiadat tetap dipertahankan dan juga sebagai sumber mata pencaharian (livelihood) masyarakat Dayak masa kini. 

Tidak diketahui secara pasti spesies babi yang biasa dipelihara di kampung kita. Sejumlah tulisan jurnal penelitian hanya menyebutkan spesies babi di Kalimantan adalah Sus barbatus mengarah pada jenis babi yang berjenggot (bearded pig). Kenyataannya tidak ada babi berjenggot yang dipelihara di tempat kediaman kita 😀😀. Terlepas dari itu babi piara merupakan jenis hewan peliharaan yang dapat makan makanan apa saja tanpa mengenal spesiesnya. Biasanya babi piara sudah terbiasa dengan pakan yang diberikan si pemelihara dengan sesuai kondisi bahan baku yang mudah didapatkan di daerah tersebut.

Babi yang dilepaskan liar dapat makan apa saja disekitarnya yang dapat dimakan. Babi dapat menempuh perjalanan berkilo-kilo untuk mendapatkan makanan sendiri. Namun cara pemeliharaan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat karena dapat menimbulkan masalah sosial yang serius, misalnya diburu, merusak pekarangan/kebun, dan kotorannya mencemari lingkungan. Seiring dengan perkembangan jaman sudah sewajarlah kita mengadopsi tekhnik pengembangan dan pemeliharaan yang baik dan tepat mulai dari mempersiapkan bibit, kandang, kebersihan, pemberian pakan teratur dan bergizi.

Untuk dapat mewujudkan tata kelola dan pemeliharaan babi ini dikembalikan kepada kesadaran kita bersama. Sebagian besar mengapa babi lokal yang kita pelihara mengalami penurunan jumlah dan produktifitasnya salah satunya mahal dan kesulitan dalam mendapatkan bahan pakan sehari-hari. Hal ini menjadi penyebab harga daging babi mahal di pasaran. Penulis menduga untuk meningkatkan keseriusan dalam memelihara babi yang paling utama mesti meningkatkan kepedulian akan pentingnya memberikan pakan yang cukup dan bergizi terlebih dahulu. Dengan demikian mau tidak mau harus membuat KANDANG sebagai solusinya agar dapat mengontrol pertumbuhan dan perkembangan babi. Dengan cara ini dampak sosial akibat babi liar jauh dapat diminimalisir.

Kemudian setelah babi dikandang tantangan selanjutnya bagaimana memenuhi makanan harian babi piaranya. Berikut ini penulis berbagi bagaimana cara membuat pakan ternak babi sendiri yang sumber bahannya berasal dari sekitar tempat kita tinggal. Bila sudah terbiasa membuat pakan ternak sendiri, akhirnya bisa juga menjual pakan untuk menambah perekonomian rumah tangga.

Metode pembuatan pakan babi dengan menggunakan tekhnik fermentasi. Pembuatan pakan tekhnik ini menggunkan jasa bakteri untuk menguraikan bahan-bahan pembuat pakan sehingga menghasilkan pakan fermentasi yang berkualitas tinggi terutama dari segi gizinya yang bertujuan babi akan semakin gemuk, daging rendah kolesterol, kualitas susu dan daging meningkat, nafsu makan meningkat, dan bau kotoran berkurang.

Bicara pembuatan pakan babi dengan tekhnik fermentasi tidak lepas dari bakteri fermentasinya. Bakteri ini adalah bakteri baik dibuat sendiri dan nantinya digunakan untuk membantu proses fermentasi bahan-bahan untuk pembuatan pakan ternak. Berikut cara membuat bakteri fermentasi sendiri, setelah mengetahui cara membuatnya langsung membaca cara pembuatan pakan ternak babi di bawah ini. Banyak metode dalam pembuatan pakan babi, namun penulis memilih beberapa metode yang relatif mudah dan terjangkau.

Alat
  1. Terpal tempat mencampur bahan-bahan
  2. Ember untuk tempat fermentasi.
Bahan-bahan
  1. Sumber protein kasar: Dedak Padi, ampas tahu, ubi kayu, bungkil kelapa, tepung jagung, dll
  2. Sumber serat kasar: Jerami padi, rumput-rumputan, daun ubi, ubi kayu, batang pisang, batang dan daun keladi, dll
  3. Sumber dari hewan: Keong, ikan asin busuk, dll
  4. Cairan EM4 1 cangkir
  5. Molase (larutan gula merah atau gula pasir) 1 ons dilarutkan dengan air 1 cangkir.
Catatan: Bahan-bahan sumber protein, serat kasar dan hewan bisa dipilih salah satunya saja. 

Cara Pembuatan
  1. Semua bahan sumber protein, serat kasar, dan hewan tersebut dicincang hancur, kemudian di simpan di atas terpal;
  2. Tambahkan larutan EM4 1 cangkir yang sudah dilarutkan dengan air 10 liter;
  3. Tambahkan molase;
  4. Aduk bahan-bahan sampai merata kira-kira dengan kelembaban 30-40% (jika dikepal tidak menetes air dan jika dibuka tidak pecah);
  5. Kemudian masukan di dalam ember dan ditutup rapat dibiarkan 4 - 6 hari. Seteleh itu dapat diberikan kepada ternak babi sesuai umur dan takarannya.
Umur Ternak Berat Ternak (Kg) Kebutuhan Protein (%) Jumlah pakan yang dibutuhkan (kg/hari)
2 - 4 bulan 10 - 12 18 - 20 0,25 - 0,5
4 - 6 bln (masa pertumbuhan) 22 - 57 16 - 18 1 - 1,5 
Penggemukan 50 - 90 14 - 16 2 - 2,5
Induk Bunting 80 - 100 14 - 16 2,5
Induk Beranak 80 - 100 16 4
Pejantan 80 - 100 14 - 16 4
Tabel 1. Kebutuhan gizi protein babi berdasarkan umur dan berat badan


Tidak sulit bukan membuat pakan babi untuk meningkatkan produktifitas ternak babi yang kita pelihara. Oleh karenanya jangan biarkan babi cari makan sendiri dan Selamat mencoba.

Referensi:
http://elmanlaia.blogspot.co.id/2014/08/pakan-babi-sistim-fermentasi.html
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url