f Digigit Ular? Jangan Panik, begini penanganannya! -->

Digigit Ular? Jangan Panik, begini penanganannya!



Gigitan ular adalah salah satu kondisi darurat medis yang bisa mengancam nyawa. Di Indonesia, kasus gigitan ular masih sering ditemui, terutama di daerah pedesaan, perkebunan, atau sekitar hutan. Sayangnya, banyak orang yang tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika digigit ular, bahkan masih percaya dengan mitos lama yang justru memperburuk keadaan.

Mengapa Gigitan Ular Bisa Berbahaya?

Tidak semua ular berbahaya sekitar 70% gigitan ular tidak berbisa dan sekitar 30% gigitan ular yang benar-benar berbisa, tetapi sulit membedakan ular berbisa dengan ular tidak berbisa, apalagi dalam kondisi panik. Ular berbisa memiliki racun (venom) yang bisa memengaruhi tubuh dengan beberapa cara:
  • Neurotoksin (racun syaraf): menyerang sistem saraf, menyebabkan lumpuh, sesak napas, hingga kematian. Contoh: ular kobra, welang, weling.
  • Hemotoksin (racun darah): merusak sel darah dan jaringan, menyebabkan pendarahan hebat, pembengkakan, hingga gagal organ, bisa berakhir dengan amputasi. Contoh: ular tanah, ular derik.
Karena itu, setiap gigitan ular sebaiknya dianggap DARURAT MEDIS hingga terbukti tidak berbahaya. Namun faktanya hanya 22,19% korban gigitan ular yang datang mencari pertolongan medis.

Pertolongan Pertama Jika Digigit Ular

1. Jangan Panik, Tetap Tenang
Kalau seseorang digigit ular, tubuh biasanya langsung bereaksi dengan rasa takut dan panik. Saat panik, jantung akan berdebar lebih cepat (denyut jantung meningkat). Bila gigitan itu dari ular berbisa, bisa ular (venom) bisa masuk ke aliran darah dan menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh karena aliran darah dipompa lebih kencang.
 
2. Amankan Diri dari Ular
Segera menjauh dari ular, jangan mencoba menangkap atau membunuhnya. Jika memungkinkan, perhatikan ciri-cirinya (warna, ukuran, motif) untuk informasi medis.
 
3. Longgarkan Pakaian dan Aksesoris
Saat seseorang digigit ular, bagian tubuh yang terkena gigitan bisa mengalami pembengkakan karena reaksi lokal atau penyebaran bisa(venom). Jika ada benda ketat seperti cincin, gelang, jam tangan, atau sepatu yang masih dipakai, maka:
  • Aliran darah bisa terhambat karena bengkak menekan benda tersebut.
  • Risiko jaringan rusak (nekrosis) meningkat bila pembengkakan terjepit.
  • Bisa menyebabkan rasa nyeri bertambah parah dan membuat tindakan medis lebih sulit dilakukan.
Dengan melepas atau melonggarkan pakaian/aksesori lebih awal, anggota tubuh yang bengkak punya ruang lebih longgar, sehingga pembengkakan tidak semakin berbahaya.
 
4. Bersihkan Luka dengan Air Bersih
Setelah digigit ular, luka gigitan sebaiknya segera dicuci dengan air bersih yang mengalir untuk:
  • Mengurangi kotoran atau bakteri yang bisa menyebabkan infeksi tambahan.
  • Membuat luka lebih jelas terlihat sehingga mudah dipantau perkembangannya.
Namun, jangan sekali-kali menyedot luka dengan mulut. Alasannya:
  • Mulut manusia mengandung banyak bakteri, sehingga justru bisa menyebabkan infeksi baru.
  • Tidak ada bukti medis bahwa menyedot bisa mengeluarkan bisa ular secara signifikan.
  • Jika ada luka di mulut atau gusi berdarah, bisa malah masuk ke tubuh orang yang menolong.
5. Imobilisasi Bagian Tubuh yang Digigit

Misalkan jika digigit di bagian kaki, buat posisi tetap diam dengan bidai atau kain. Usahakan posisinya lebih rendah dari jantung untuk memperlambat penyebaran racun.

Imobilisasi kaki / bidai pada kaki yang tergigit ular

6. Segera Cari Pertolongan Medis

Jangan menunda! sebisanya dibawa ke RUMAH SAKIT, karena korban bisa mendapat antivenom (serum anti bisa ular) sesuai jenis racun.

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan

Banyak orang masih mempercayai mitos lama tapi justru membahayakan korban. Berikut hal-hal yang tidak boleh dilakukan:
❌ Jangan menyedot luka dengan mulut.
❌ Jangan menyayat luka dengan pisau atau benda tajam.
❌ Jangan memencet-mencet atau mengukat luka dengan tali/ikat pinggang terlalu ketat, ini bisa merusak jaringan nantinya.
❌ Jangan oleskan ramuan atau bahan kimia tanpa anjuran medis.
❌ Jangan memberi minuman beralkohol atau kopi, karena mempercepat peredaran racun.
❌ Jangan biarkan korban berjalan jauh untuk mencari pertolongan, sebaiknya dibantu atau ditandu.
Tanda-Tanda Keracunan Bisa Ular

Setelah digigit, gejala bisa muncul dalam hitungan menit hingga beberapa jam. Waspadai tanda-tanda berikut:

! Nyeri hebat pada lokasi gigitan
! Pembengkakan cepat menyebar
! Warna kulit sekitar luka berubah biru atau hitam
! Pusing, mual, muntah
! Sulit bernapas atau menelan
! Pandangan kabur
! Tubuh lemah, kejang, hingga pingsan

Jika tanda-tanda ini muncul Segera ke Rumah Sakit!, artinya kemungkinan besar gigitan berasal dari ular berbisa dan membutuhkan perawatan segera. Meskipun tidak ada gejala serius di awal, bisa ular tetap berpotensi mematikan. Jangan menunggu kondisi semakin parah.

Di rumah sakit, dokter akan:
  • Memberikan antivenom sesuai jenis bisa ular.
  • Memantau pernapasan dan tekanan darah korban.
  • Mengobati luka agar tidak terjadi infeksi sekunder.

Pencegahan Gigitan Ular

  • Lebih baik mencegah daripada mengobati. Berikut beberapa langkah pencegahan:
  • Gunakan alas kaki tertutup seperti sepatu bot saat berjalan di semak, kebun, atau hutan.
  • Gunakan senter saat berjalan di malam hari.
  • Jangan memasukkan tangan ke lubang atau semak tanpa melihat terlebih dahulu.
  • Jaga kebersihan lingkungan rumah agar tidak jadi sarang ular.
  • Jika memelihara unggas atau ternak, pastikan kandang aman karena ular suka memangsa hewan kecil.

Pertanyaan Umum seputar Gigitan Ular

1. Apakah semua gigitan ular berbahaya?
Tidak. Namun, karena sulit membedakan ular berbisa dan tidak berbisa, semua gigitan harus dianggap berbahaya sampai terbukti aman.
 
2. Apa bedanya bisa ular kobra dengan ular tanah?
  • Kobra: bisanya menyerang sistem saraf (neurotoksin). Gejala: sesak napas, lumpuh, pandangan kabur.
  • Ular tanah: bisanya menyerang darah (hemotoksin). Gejala: pembengkakan, pendarahan, jaringan rusak.
3. Apakah ramuan tradisional bisa menyembuhkan gigitan ular?
Tidak ada bukti ilmiah bahwa ramuan tradisional bisa menetralkan bisa ular. Hanya antivenom di rumah sakit yang efektif.
 
4. Apa yang harus dilakukan jika tidak ada rumah sakit dekat?
Lakukan pertolongan pertama: tenangkan korban, imobilisasi anggota tubuh, dan segera cari pertolongan medis meskipun jauh. Lebih baik ditandu daripada korban berjalan sendiri.

Kesimpulan

Gigitan ular memang menakutkan, tetapi jangan panik. Dengan penanganan yang tepat, risiko bisa berkurang secara berarti. Ingat langkah utama:

👍 Tetap tenang dan batasi gerakan.
👍 Amankan diri dari ular.
👍 Bersihkan luka, imobilisasi bagian tubuh (jangan digerakan bagian tubuh yang digigit ular)
👍 Jangan lakukan mitos berbahaya.
👍 Segera cari pertolongan medis, usahakan langsung ke rumah sakit.

Semoga artikel ini membantu kita lebih siap menghadapi situasi darurat gigitan ular.



Sumber:
Kementerian Kesehatan RI, 2024, Buku Pedoman Keracunan Alami dan Non-Alami.

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami pada formulir KRITIK DAN SARAN Blog. Terima kasih.