Keunikan Tato Dayak Kenyah

Tato Paha Wanita Kayan (Sumber: http://suarapakat.blogspot.com/)

Dayak Kenyah termasuk dalam rumpun Kenyah-Kayan-bahau yang juga kental dengan tatonya. Bagi Dayak Kenyah tato merupakan tradisi, bermakna religi, menunjukan status sosial dan bentuk penghargaan suku terhadap kemampuan seseorang di masyarakat. Bagaimana keunikan dan makna tato Dayak kenyah?

Tato tradisi pada suku Dayak Kenyah konon tidak boleh dibuat sembarangan. Pada dasarnya dapat ditempatkan di mana saja sesuai intensi atau maksud pemiliknya. Setiap suku mempunyai aturan dan kesepakatan mengenai penempatan tato pada tubuh mereka. 

Bagi masyarakat Dayak Kenyah Kalimantan Timur, Tato merupakan simbol bahwa orang tersebut sudah banyak melakukan pengembaraan. Setiap kampung memiliki motif tato yang beragam banyak tato pada tubuh menandakan pemiliknya sudah banyak mengembara ke kampung-kampung. Dapat dibayangkan bahwa jarak antar kampung di Kalimantan ini bisa ratusan bahkan ribuan kilometer yang ditempuh dengan berjalan kaki maupun perahu melalui sungai. Lama perjalanan sampai berbulan-bulan. Tato merupakan penghargaan karena sudah lulus menempuh perjalanan yang begitu jauhnya itu.

Baik lelaki atau perempuan memiliki motif tato yang berbeda. Pembuatan tato secara tradisional dari duri buah jeruk yang panjang dan tinta masih terbuat jelaga dari periuk. Pembuatannya sangat unik dengan metode tato hand tapping sampai menggunakan mesin dan tinta moderen.

Tato untuk kalangan bangsawan (paren) Dayak Kenyah, lazimnya motif tato burung enggang endemik Kalimantan yang dikeramatkan. Menurut mereka Burung Enggang merupakan raja segala burung yang melambangkan sosok gagah perkasa, berwibawa, agung dan jaya. Oleh karena itu tato ini hanya untuk orang tertentu saja.

Tato kaum Perempuan pembuatannya dimulai setelah haid pertama sekitar umur 16 tahun. Pembuatan tato untuk kaum wanita, dilakukan upacara adat dirumah yang dikhususkan. Selama pembuatan tato, semua pria tidak diperkenankan keluar rumah dan seluruh keluarga menjalani pantang agar si wanita yang sedang ditato terhindar dari segala bencana.

Motif tato bagi wanita mengambil rupa gambar paku hitam yang di-tato di sekitar ruas jari dinamakan song irang (tunas bambu), yang melintang di belahan buku jari dinamakan ikor, di pergelangan tangan berupa wajah macan dinamakan silong lejau, ada pula tato pada bagian paha. 

Motif tato wanita di bagian paha memiliki status sosial yang sangat tinggi biasanya berupa nang klinge (garis melintang) pada betis dan dilengkapi gelang dibawah betisnya. Motif tato pada paha juga menyerupai silong lejau. Tato pada bagian lutut sangat jarang ditemukan. 

Bila menemukan tato pada bagian lutut baik lelaki maupun wanita biasanya berupa hiasan yang pembuatannya pada sesi terakhir setelah membuat tato pada badan. Tato  di atas lutut dan melingkar sampai ke betis menyerupai ular atau sebenarnya anjing jadi – jadian yang diamakan tuang buvong asu.

Baca juga Dokumentasi poto oleh Ahli Geologi Swiss Wolfgang Leupold (1921–1927) tentang Dayak Kenyah.



Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Dayak_Kenyah
http://pramitadwiristianti.blogspot.com/2011/06/kebudayaan-suku-dayak-kenyah.html
https://folksofdayak.wordpress.com/2014/06/10/dokumentasi-foto-oleh-ahli-geologi-swiss-wolfgang-leupold-1921-1927/
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url