Proses Pembuatan Tato Dayak

Hand Tapping Tato Dayak
(Sumber: https://www.antarafoto.com)

Proses pembuatan Tato Motif Dayak pada jaman dahulu tidak semudah dan semau kita dalam membuatnya diperlukan syarat-syarat yang sudah ditentukan dari tetua adat kala itu. Seseorang mendapatkan tato jika sudah menginjak usia dewasa. 

Kala itu tingkat kedewasaan seorang pria dinilai dari kemampuan menggunakan alat-alat tradisionalnya, seperti mandau untuk berperang, parang berladang, berburu, menyamak di hutan.  Pada suku Dayak Ngaju anak laki-laki mendapatkan tato pada umur 10 tahun setelah lulus upacara kinyah yaitu mempelajari gerakan kinyah berperang dan secepatnya mendapatkan kepala musuh.

Pada kaum wanita mulai di-tato setelah haid pertama sekitar usia 16 tahun. Jenis-jenis dan tempat tato sudah menjadi ketentuan adat apakah seseorang kalangan atas, tetua, mempunyai keterampilan khusus, atau masyarakat biasa. Proses pembuatan Tato memerlukan ritual khusus agar proses berjalan lancar dan si pemilik tato tidak diganggu oleh roh jahat.

Bahan/alat
Bahan/alat tradisional dalam proses pembuatan tato pada jaman dahulu menggunakan seperti duri jeruk yang cukup ajam atau ada yang diganti dengan jarum khusus juga, tinta berbahan jelaga/arang damar batu berwarna hitam pekat ada yang dicampur dengan air dan gula disimpan dalam bambu yang sudah di belah, dan kayu ulin sebesar telunjuk.

Cara Pembuatan Tato
Tato motif Dayak dibuat di rumah panjang. Kadang-kadang diperlukan 1 atau lebih orang yang mendampingi proses pembuatan tato. Pertama-tama duri jeruk diikat pada sebatang kayu dengan bentuk menyerupai palu, kemudian di dekatkan sedemikian rupa pada kulit dan dipukul-pukul menggunakan kayu ulin sebesar telunjuk secara perlahan dan berirama sambil melakukan pergerakan sesuai pola motif yang dibuat pada kulit. Setelah itu diberikan jelaga arang damar batu. Pen-tato-an dilakukan secara kompak agar hasil gambar yang ditimbulkan terang hitam dan sedikit agak kebiruan.

Proses pembuatan luka tato secara tradisional cukup menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Bagi pemilik tato rasa sakit dikalahkan dengan rasa keberanian dan kesadaran akan makna reliji, serta makna filosofisnya. Bagian tubuh yang selesai di-tato dilumuri minyak biasa dari minyak lemak babi atau kelapa untuk mencegah terjadinya infeksi. Tato yang berhasil dengan proses penyembuhan yang sempurna, memiliki ciri khas hitam kebiruan. Biasanya secara alami penyembuhan tato tradisional memakan waktu minggu hingga bulanan. 

Tidak semua proses dan hasil pen-tato-an ini berhasil, ada tato yang tidak kunjung sembuh yang mengalami infeksi sampai berakibat fatal sampai menimbulkan kematian pemiliknya. Pembuatan tato tidak hanya berhenti sekali saja, tetapi berproses dan berulang seiring dengan perkembangan usia, status dan perkembangan kemampuan seseorang. Pembuatan tato tidak memiliki rentang yang dekat hal ini dikarenakan proses kesembuhan yang lama. Bisa memakan waktu bulanan atau tahunan untuk mendapatkan tato berikutnya. 

Referensi:
www.getborneo.com/mengenal-tato-suku-dayak-kalimantan/
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url