Bawahan kurang beres tidak perform, tanggung jawab pemimpin!
Diskusi atasan bersama rekan kerja Sumber: http://portal.tahupedia.com/ |
Alhasil, ketika dievaluasi mungkin tidak sedikit pemimpin yang menunjukan sikap dalam memberikan penilaian yang subjektif sebagai respon ketidakpuasan. Apalagi setiap pemimpin itu merasa sudah cukup dalam memberikan arahan, namun oleh karena apa penyebabnya karyawan tetap saja tidak kompeten atau tidak perform. Harapan dalam bekerja sudah tipis, setiap orang berfokus pada kesalahan pekerja tanpa mencari apa penyebabnya memang ini situasi yang konyol. Seorang pemimpin yang baik tidak akan membiarkan bawahannya menanggung kesalahan sendiri.
Seorang pemimpin tidak jemu-jemunya membimbing bawahannya alias tidak membiarkannya berkembang secara alami saja, disisi lain mengharapkan hasil yang maksimal. Seorang pemimpin tidak hanya diperlukan memimpin dalam keadaan senang. Mereka juga harus mampu memimpin pengikutnya dalam keadaan susah, ditekan dan disalahkan oleh orang lain. Bukan menyerahkan semua kesalahan kepada mereka lalu lepas tangan dan menonton apa yang akan terjadi berikutnya.
Di dalam teori kepemimpinan memang setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing, sehingga tidak bisa menyamakan gaya kepemimpinan satu dengan yang lainnya. Namun begitu setiap pemimpin harus memahami sesuatu yang prinsipil dalam memimpin. Gaya kepemimpinan ini menyangkut juga perilaku pemimpin itu. Bagaimana strategi dalam memberikan perintah atau instruksi, memotivasi karyawan, komunikasi dengan seluruh anggota timnya, maupun komunikasi antar pimpinan dalam pekerjaan.
Kebanyakan orang membayangkan menjadi seorang pemimpin itu memiliki tugas yang berat. Berat ringannya tergantung dari kemampuan pemimpinnya dalam menjalankan tugasnya. Seorang pemimpin memiliki tanggung jawab lebih dari pada pengikutnya. Jika kamu tidak mau memiliki tanggung jawab lebih, jangan pernah menjadi pemimpin tetapi cukuplah menjadi pengikut. Pemimpin harus mengajarkan sesuatu kepada bawahannya. Pemimpin juga harus memperhatikan perkembangan mereka. Mereka juga HARUS SETIA memantau apa yang terjadi pada bawahan dan tidak jemu-jemunya memberikan bimbingan kepada mereka sebagai bentuk perhatiannya kepada mereka.
Sang pemimpin juga akan menegur pengikutnya jika melakukan kesalahan berat. Lalu juga mengajari mereka supaya tidak mengalami kesalahan lagi. Jika harus menanggung kesalahan dan beban bawahannya, mereka harus siap. Merekalah orang pertama yang akan berbicara menyampaikan pertanggungjawaban mereka atas apapun yang dilakukan bawahan mereka. Sehingga dengan demikian suasana kerja dan profesionalitas tercipta dengan baik, serta memberikan dampak positif di lingkungan kerja.
Sumber:
1. https://hrgathering.wordpress.com/2013/03/26/pemimpin-siap-menanggung-beban/
Sumber:
1. https://hrgathering.wordpress.com/2013/03/26/pemimpin-siap-menanggung-beban/
2. https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-saja-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kita-ketahui