Yang sudah, sedang atau akan menjadi pemimpin jangan lupa ini.

Sumber: youtube

Diberikan kepercayaan jabatan tertentu dan menjadi pemimpin bagi kebanyakan orang merupakan kebanggaan dan mungkin juga prestise. Tetapi mungkin tidak sedikit yang ragu-ragu dan bingung mau melakukan apa? Ada pula yang membutuhkan waktu untuk berpikir dan memberikan persetujuan ketika ditawari atau ditunjuk menjadi seorang pemimpin karena merasa belum siap dan belum memiliki pengalaman.

Ada juga yang mengatakan kepemimpinan merupakan bakat alamiah dari sejak kecil. Tetapi juga jiwa kepemimpinan terus bertumbuh seiring usia dan proses belajar secara terus-menerus yang dimulai dengan mempersiapkan diri dalam memimpin kelompok kecil.

Menjadi pemimpin membuat seseorang menjadi tokoh sentral dalam menentukan langkah dan arah visi sebuah organisasi. Tanggung jawab yang cukup besar yang diemban seorang pemimpin, tentunya memiliki risiko besar pula. Keliru mengambil langkah dapat berakibat fatal. Hal inilah yang membuat orang merasa tidak siap secara mental.

Kita juga menyadari dan melihat bahwa ada seorang pemimpin yang belum tentu bisa memimpin dengan baik. Baik buruknya dapat dinilai dari aspek seperti kemampuan mengelola dan memiliki moral kepemimpinan yang baik. Keduanya harus seimbang. Kemampuan mengelola dan moral kepemimpinan muncul dan berkembang seiring waktu ketika seseorang mendapat kepercayaan untuk posisi kepemimpinan untuk jabatan tertentu. Ada juga pemimpin yang tidak dapat memberikan teladan secara moral hal ini tentunya sangat disayangkan dan sangat merugikan diri sendiri dan organisasi.

Alasan lain seperti merasa masih muda dalam memimpin juga bisa menjadi keraguan dan merasa tidak percaya diri dalam menerima jabatan tertentu. Banyak literatur yang bisa dipelajari di luar sana mengenai teori kepemimpinan. Tetapi sebelum itu silahkan disimak beberapa nasehat yang harus diketahui oleh pemimpin disegala zaman.

Pemimpin mesti sehat jasmani dan rohani.
Iya dong, kalau tidak sehat bagaimana bisa memimpin dengan baik! Sehat dalam artian bahwa secara fisik mampu memberikan keseimbangan waktu, semangat, energi, dan selalu siap sedia dalam situasi apapun. Secara rohani kepemimpinan itu merupakan tugas yang diemban selain bertanggung jawab kepada organisasi (manusia) juga kepada Tuhan.

Tidak egois, namun tetap tegas
Unsur kepribadian seperti ego sangat dibutuhkan seorang pemimpin dalam mengambil pertimbangan dan keputusan. Namun kamu pasti tahu bila memiliki ego yang dominan, bisa mengganggu dan kamu akan menjadi pemimpin yang gagal sepanjang hayat bila tidak segera mengendalikannya. Disamping itu tetap bersikap tegas dalam mengambil keputusan setelah keputusan itu pertimbangan dengan matang.

Delegator sekaligus konseptor
Kerapkali kita melihat bahwa ada seorang pemimpin selalu pergi begitu saja tanpa memberikan delegasi kepada siapapun! Delegasi ini penting agar jalannya kepemimpinan tetap terkendali walaupun pemimpin sedang cuti atau menjalankan tugas luar atau mungkin sedang sakit. Ada juga yang diberikan delegasi tapi tidak diberikan arahan apa saja wewenang yang dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Hal ini akan membingungkan karena tetap saja yang diberikan delegasi tidak berkontribusi apapun karena tidak ada kewenangan tertentu yang diberikan. Sebelum mendelegasikan tugas sebaiknya pemimpin juga mempersiapkan tugas (mengonsep tugas) yang akan didelegasikan agar arahan yang diberikan jelas dan jalannya roda perusahaan secara teknis tetap terjaga walaupun tidak ada seorang pemimpin ketika itu.

Motivator
Setiap orang sebenarnya sudah memiliki motivasi tersendiri dalam bekerja. Namun kerap motivasi ini dapat redup membuat seseorang tidak bersemangat dan kehilangan arah, sehingga pekerjaan menjadi tidak beres. Demotivasi (penurunan motivasi) ini merupakan ancaman bagi sebuah perusahaan bila tidak ditindaklanjuti. Mengetahui kondisi ini seorang pemimpin dapat memberikan rangsangan (motivasi ekstrinsik) untuk memacu semangat bekerja kembali. Motivasi yang diberikan tidak hanya berupa moril saja tetapi bisa saja berupa materil. Dalam bentuk materil misalnya saja bonus kinerja, kenaikan gaji, hadiah, dan sebagainya. Bentuk moril, misalnya kisah/cerita inspirasi, keteladanan, dan mentoring.

Terbuka dan jujur
Keinginan pemimpin agar setiap bawahannya bisa terbuka kepadanya, dibutuhkan pemimpin yang terbuka terlebih dahulu. Keterbukaan yang dibangun secara jujur. Misalkan pemimpin mengutarakan akan rencana-rencana kerja jangka pendek, menengah dan panjang, serta mengajak rekan kerja/tim/bawahan memberikan masukan yang membangun agar tujuan kerja tersebut tercapai. Jujur dalam mengungkapkan sesuatu persoalan, juga jujur akan kekurangan/ketidakmampuan mencapai tujuan bila tidak didukung semua pihak. Pemimpin tidak memaksakan kehendak sendiri dan berkutat pada kemampuan diri sendiri bila dirinya memang kurang mampu dan cakap dalam mengeksekusi masalah.

SDM gagal kegagalan pemimpin
Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang sukses dalam memberikan motivasi, arahan dan membimbingnya tiada henti sampai SDM mandiri, asalkan arahan dan bimbingan dilakukan dengan cara yang baik dan profesional. Itulah tanggung jawab pemimpin yang sangat penting kepada bawahannya. Tidak jarang para pemimpin selalu mengeluh atas kinerja bawahannya, padahal pola komunikasi dan mentoring tidak pernah dibangun bersama. Tidak bisa juga seseorang dibiarkan begitu saja tumbuh secara alami tanpa ada bimbingan.

Memberikan arahan dan menjaga visi organisasi
Karena posisi pemimpin yang sangat strategis, maka ia mengetahui kemana arah organisasi dan terus memantau kemana organisasi ini bergerak. Visi organisasi harus tetap dijaga track-nya. Pemimpin tidak mau masing-masing orang bergerak sesuai kehendak dirinya dan tidak ada tujuan yang hendak dicapai, ini akan semakin kacau!

Mendengarkan dan menghargai pendapat
Menjadi posisi sebagai pemimpin mampu menempatkan posisi sebagai pendengar yang baik untuk mendapatkan informasi dan memulai belajar banyak hal. Mendengarkan dengan cara bijaksana merupakan unsur komunikasi yang sangat penting. Kerapkali kita menyaksikan/mendengar bahwa pemimpin selalu berkeluh kesah banyak berbicara tanpa mendengarkan saran/pendapat dari bawahannya. Mendengarkan bukan berarti harus selalu berpikiran/berpendapat sama-sama untuk dilakukan. Dalam berkomunikasi kerapkali terjadi perbedaan pendapat yang sulit ditentukan benang merahnya. Dalam posisi ini pemimpin bisa saja menyampaikan bahwa tetap menghargai pendapat yang lain, namun juga akan mengambil keputusan/sikap yang berbeda nantinya. Tentunya keputusan ini sudah mendapatkan pertimbangan yang matang sebelum diputuskan.

Jangan menuntut untuk dihormati sebagai pemimpin
Siapa pemimpin yang tidak mau dihormati atau bahkan disegani? Mendapat penghormatan bukan sebuah pencapaian yang mesti diraih oleh seorang pemimpin melainkan diperoleh karena telah menjalankan jabatan dengan baik. Bahkan cara untuk menjadi pemimpin yang dihormati dan disegani justeru dengan belajar menghormati pendapat, gagasan, teori tim kamu terlebih dahulu. Tidak banyak menuntut untuk dihormati meskipun sebagai seorang atasan.

Penyambung Komunikasi dan Pemersatu antar SDM
Di sebuah perusahaan yang terdiri dari banyak elemen seperti standar kerja operasional dan karakter yang berbeda-beda. Agar semua itu dapat berjalan dengan baik membutuhkan pemimpin sebagai pemersatu agar semua komponen tersebut memiliki tujuan bersama. Pemimpin harus mampu berkomunikasi yang efektif dan sebagai pemersatu bagi semua. Menjadi penengah bila terjadi konflik horizontal antar karyawan. Apakah kamu siap berperan seperti itu?

Kesimpulan
Itulah beberapa cara menjadi pemimpin yang baik dan bijaksana. Mungkin kamu tidak perlu menghafal tips di atas, namun kamu wajib belajar menjadi pemimpin yang amanah. Pastinya kamu seorang pemimpin atau yang baru akan menjadi pemimpin tidak akan melewati hal di atas, karena keberhasilan dan kemajuan organisasi dibarengi dengan kepemimpinan yang handal pula. Selamat berkarya!
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url