Cara meningkatkan motivasi belajar sendiri sehari-hari


"I am learning all the time. The tombstone will be my diploma" (Saya belajar sepanjang waktu. Batu nisan akan menjadi ijazah saya) begitu dikatakan oleh salah seorang penyanyi, aktris, penari dan bintang kabaret yang berasal dari Amerika yang kariernya menanjak di era 1950-an yaitu Eartha Kitt.

Memang belajar tidak mengenai usia, sekolah atau sudah tamat sekolah, pangkat, jabatan dan lain sebagainya. Tidak ada orang yang tidak belajar sepanjang hidupnya. Setiap pengalaman hidup seyogianya mendidik dan mengajar. Namun kita kerap tidak mengarahkan dan mengatur waktu dalam menjalankannnya. Pikiran kita menjadi tajam diasah setiap hari dengan ilmu pengetahuan dan yang kita dapatkan.

Saat mengenyam pendidikan di bangku sekolah formal kita ingat persis bagaimana model pembelajaran yang terarah dan terkoordinasi dibangun . Tetapi saat kita tidak sekolah, tidak ada lagi yang mengawasi, mengatur waktu masuk dan belajar kita. Mungkin minat sudah berkurang, pikiran dan konsentrasi tidak terfokus lagi pada bagaimana belajar, tetapi lebih pada bagaimana saya mengalaminya. Meskipun ada keinginan belajar setiap harinya, namun tidak jarang sulit memulainya dan sulit berkonsentrasi.

Sejalan dengan  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kemudahan akses kepada manusia terhadap informasi. Hanya sejauh mana kita mampu memanfaatkan kebebasan informasi dan merasakan manfaatnya? Namun, belajar juga tidak hanya sebatas kemampuan mengakses informasi saja tetapi dengan bijaksana menguji dna mengambil hikmah apa/siapapun yang kita temukan melalui pengalaman hidup yang kita alami.

Belajar itu membutuhkan perjuangan, jatuh-bangun sering dihadapi. Seseorang yang gemar belajar akan mampu memahami situasi yang terjadi dalam kehidupan dan mengambil pelajaran dibalik semuanya. Oleh karena itu dalam prosesnya butuh cara-cara mewujudkannya. Beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan dalam proses belajar sendiri, seperti:

Komitmen.
Tidak mudah menumbuhkan komitmen pribadi. Berkomitmen harus konsisten tidak berubah dan semata berhenti pada tercapainya sebuah cita-cita. Karena hidup penuh warna-warni maka penting juga Kamu memfokuskan komitmen pada suatu titik agar terfokus pula mencapai dan mengembangkannya. Karena prinsip belajar itu seumur hidup dan komitmen ibarat air yang terus mengalir menuju muara. Komitmen ibarat mental baja-nya belajar seumur hidup.

Mencatat Ide/pengalaman.
Ide ibarat siluman yang kerap datang dan pergi. Kita kerap kali banyak menemukan ide-ide/pengalaman cemerlang dalam hidup dan lupa menulisnya. Catat ide yang timbul seketika atau kita kehilangannya selamanya. Hal ini dapat dilakukan dengan bermacam cara sesuai keinginan dan kemampuan seperti posting ke social media, menulis di web blog, atau menulis di buku harian. Membiasakan Mencatat ide merupakan proses belajar dan memahami sesuatu yang dihasilkan oleh karena respon terhadap situasi yang berhubungan dengan pokok pikiran yang terpikirkan itu.

Mengembangkan Ide/Pengalaman.
Mungkin Kamu saat ini ingin atau sedang menata kembali pekerjaan yang sudah lama tidak berjalan sebagaimana mestinya? Atau pemikiran-pemikiran sebelumnya yang tercetus namun mengalami banyak kebuntuan dalam proses pelaksanaannya? Oleh karenanya baik bila Kamu membuka kembali semua pemikiran/ide itu, mengorganisir dan mengembangkannya, sehingga tidak hanya berakhir pada sebuah ide saja. Bila kamu seorang yang hobi menulis, ide dikembangkan melalui setiap artikel yang ditulis tersebut. Sebuah ide yang berkembang mampu menggugah, menginspirasi dan memberikan pengajaran bagi semua.

Membaca Buku.
"Buku adalah jendela dunia". Pepatah ini mengingatkan kita bahwa dengan membaca buku membuat pikiran kita terbuka, sehingga memotivasi pada sebuah tujuan yang ingin dicapai. Pikiran yang terbuka mampu menumbuhkan sasaran yang direncanakan dan hendak dicapai.

Aktif bersosialisasi.
Bersosialisasi laksana praktik dalam mengembangkan ide. Banyak cara yang dapat kita lakukan seperti chatting di sosial media, melibatkan diri pada rapat lingkungan, kerja bhakti bersama, aktivis organisasi, bersenda-gurau (asal tidak berlebihan), aktif mengadakan penyuluhan yang bermanfaat bagi orang lain, dan lain sebagainya. Proses ini seperti doping yang menstimulasi pengeluaran endorfin yang memberikan pembelajaran dan pengalaman kepada kita dalam menata kembali hubungan personal maupun interpersonal dengan lingkungan sekitar sebab bersosialisasi membuka wawasan, bertukar pikiran satu dengan yang lainnya dan banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran yang baik bagi kita.

Berfikir Positif.
Berfikir positif memerlukan latihan dan pemahaman yang langsung dapat dipelajari oleh siapapun.  Melatih berfikir positif sediakalanya dilakukan setiap harinya dan memerlukan waktu juga. Seseorang yang berfikir positif tetap akan mempunyai pengharapan dan optimis terhadap sesuatu hal yang dia lakukan, serta menumbuhkan minat belajar.

Akhirnya mari kita terus mengembangkan diri dan terus belajar sampai akhir hayat.

"I am learning all the time. The tombstone will be my diploma"
Saya belajar sepanjang waktu. Batu nisan akan menjadi ijazah saya.
~Eartha Kitt~
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url