f Tiga Model Kesehatan bagi semesta, apa beda One Health, Eco Health, dan Planetary Health? -->

Tiga Model Kesehatan bagi semesta, apa beda One Health, Eco Health, dan Planetary Health?

Pendahuluan

Kesehatan manusia tidak berdiri sendiri. Ia sangat erat kaitannya dengan kesehatan hewan, ekosistem, dan bahkan kondisi planet secara keseluruhan. Pandemi COVID-19, meningkatnya kasus penyakit zoonosis, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan telah membuktikan bahwa krisis kesehatan tidak dapat dipisahkan dari kondisi lingkungan dan sistem sosial-ekonomi.

Dalam bidang ilmu kesehatan global, terdapat tiga pendekatan interdisipliner yang sering digunakan untuk memahami dan mengatasi masalah tersebut, yaitu One Health, EcoHealth, dan Planetary Health. Ketiganya memang memiliki kesamaan dalam mengakui keterkaitan antara manusia dan lingkungan, tetapi fokus, lingkup, serta pendekatan mereka berbeda.

Artikel ini akan menguraikan secara mendalam mengenai perbedaan ketiga pendekatan ini, sejarah munculnya, contoh penerapannya di lapangan, serta tantangan dan peluang dalam mengintegrasikan pendekatan tersebut, khususnya di Indonesia.

Sejarah Munculnya Pendekatan Interdisipliner

  1. One Health muncul sebagai respons terhadap penyakit zoonosis. Istilah ini semakin populer setelah epidemi flu burung (H5N1) dan SARS, yang memperlihatkan bagaimana virus dari hewan bisa menyebar dengan cepat ke manusia. WHO, FAO, dan OIE (sekarang WOAH) menjadi organisasi internasional yang mendorong pendekatan One Health secara resmi.

  2. EcoHealth lahir dari gerakan ekologi kesehatan pada 1990-an. Pendekatan ini dipengaruhi oleh penelitian ekologi, kesehatan masyarakat, serta ilmu sosial yang memandang ekosistem sehat sebagai prasyarat kesehatan manusia.

  3. Planetary Health diperkenalkan pada tahun 2015 melalui laporan The Rockefeller Foundation-Lancet Commission on Planetary Health. Konsep ini berkembang karena kesadaran bahwa krisis lingkungan global seperti perubahan iklim dan hilangnya keanekaragaman hayati membawa ancaman serius bagi kesehatan umat manusia.

One Health: Integrasi Kesehatan Manusia, Hewan, dan Lingkungan

One Health berfokus pada keterkaitan langsung antara manusia, hewan, dan lingkungan.

Fokus Utama

  • Menangani penyakit zoonosis (penyakit menular dari hewan ke manusia).

  • Mencegah penyebaran penyakit akibat interaksi manusia dan hewan.

  • Memastikan sistem pangan dan pertanian berkelanjutan.

Contoh Penerapan

  • Flu Burung (H5N1): Pemerintah bekerja sama dengan dokter hewan dan tenaga kesehatan masyarakat untuk mencegah penyebaran virus dari unggas ke manusia.

  • Rabies di Bali: Program vaksinasi massal pada anjing dilakukan bersama dengan edukasi masyarakat tentang bahaya rabies.

  • Antimikroba Resisten (AMR): Penggunaan antibiotik pada hewan ternak dapat berdampak pada resistensi bakteri pada manusia. One Health berperan dalam menyatukan regulasi penggunaan antibiotik di bidang kesehatan manusia dan veteriner.

Tantangan

  • Koordinasi lintas sektor seringkali terhambat oleh birokrasi.

  • Masih kurangnya tenaga ahli dengan pemahaman integratif.

  • Keterbatasan dana dalam membangun sistem deteksi dini penyakit zoonosis.

EcoHealth: Kesehatan Manusia dan Kesehatan Ekosistem

EcoHealth berfokus pada hubungan kompleks antara kesehatan manusia dengan kesehatan ekosistem.

Prinsip Utama

  • Ekosistem sehat = manusia sehat.

  • Perubahan ekosistem akibat aktivitas manusia dapat memicu penyakit baru.

  • Partisipasi masyarakat lokal sangat penting.

Contoh Penerapan

  • Perubahan Lahan dan Malaria: Pembukaan hutan untuk perkebunan sawit meningkatkan populasi nyamuk Anopheles, yang memperbesar risiko malaria di Kalimantan.

  • Kualitas Air dan Diare: Pencemaran sungai oleh limbah industri berdampak pada kesehatan masyarakat yang mengandalkan air tersebut.

  • Konservasi Hutan: Hutan mangrove yang terjaga dapat mengurangi risiko banjir sekaligus menyediakan sumber pangan dan obat-obatan alami.

Keunggulan EcoHealth

  • Menghubungkan aspek sosial-ekonomi dengan kesehatan.

  • Mengutamakan keberlanjutan jangka panjang.

  • Memberikan ruang partisipasi aktif masyarakat.

Kelemahan

  • Pendekatan ini sering dianggap abstrak dan sulit diukur secara kuantitatif.

  • Butuh kerjasama multidisiplin yang lebih kompleks, termasuk ilmu sosial, antropologi, dan kebijakan publik.

Planetary Health: Kesehatan Manusia dalam Konteks Planet

Planetary Health menekankan bahwa kesehatan manusia sangat tergantung pada keberlanjutan sistem planet, mulai dari iklim, keanekaragaman hayati, hingga ketersediaan sumber daya alam.

Fokus Utama

  • Mengatasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan.

  • Mengurangi emisi gas rumah kaca.

  • Menjaga keanekaragaman hayati sebagai penopang sistem pangan dan obat-obatan.

  • Membangun sistem kesehatan yang tangguh menghadapi krisis global.

Contoh Penerapan

  • Krisis Iklim dan Kesehatan: Suhu tinggi meningkatkan risiko heat stroke, gagal ginjal, dan penyakit kardiovaskular.

  • Polusi Udara: WHO mencatat 7 juta kematian per tahun akibat kualitas udara buruk.

  • Ketahanan Pangan: Perubahan iklim dapat menurunkan produktivitas pertanian sehingga memicu malnutrisi.

  • Kesetaraan Sosial: Planetary Health menekankan pentingnya keadilan sosial dalam menghadapi dampak krisis lingkungan.

Tantangan

  • Membutuhkan kolaborasi internasional karena masalahnya bersifat global.

  • Perlu integrasi antara ilmu kesehatan, ekonomi, energi, dan politik.

  • Masih banyak negara yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi dibanding keberlanjutan.

Relevansi untuk Indonesia

Indonesia adalah negara megabiodiversitas dengan tantangan kesehatan dan lingkungan yang kompleks. Mengintegrasikan ketiga pendekatan ini sangat relevan, karena:

  • Penyakit Zoonosis: Kasus rabies, flu burung, leptospirosis, dan antraks masih sering muncul.

  • Kerusakan Ekosistem: Deforestasi, kebakaran hutan, dan pencemaran sungai berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.

  • Perubahan Iklim: Indonesia rentan terhadap kenaikan permukaan laut, gelombang panas, dan bencana alam yang memengaruhi kesehatan.

Pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil perlu mengintegrasikan One Health, EcoHealth, dan Planetary Health dalam kebijakan pembangunan kesehatan.

Kesimpulan

One Health, EcoHealth, dan Planetary Health adalah tiga pendekatan yang berbeda namun saling melengkapi.

  • One Health menekankan keterkaitan manusia, hewan, dan lingkungan dalam konteks penyakit zoonosis.

  • EcoHealth melihat kesehatan manusia sebagai bagian dari ekosistem yang kompleks.

  • Planetary Health membawa perspektif global dengan menekankan keberlanjutan planet sebagai fondasi kesehatan manusia.

Ketiganya dapat menjadi kerangka kerja penting untuk mewujudkan kesehatan berkelanjutan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.


Sumber:
WHO. One Health. https://www.who.int/health-topics/one-health
EcoHealth Alliance. EcoHealth Approach. https://www.ecohealthalliance.org
The Lancet. Planetary Health. https://www.thelancet.com/planetary-health

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami pada formulir KRITIK DAN SARAN Blog. Terima kasih.